Kamis, 09 Juni 2011

4 Kerajaan yang ada di Dunia

1) KAMBOJA
Kerajaan Kamboja adalah sebuah negara berbentuk monarki konstitusional di Asia Tenggara. Negara ini merupakan penerus Kekaisaran Khmer yang pernah menguasai seluruh Semenanjung Indochina antara abad ke-11 dan 14. Menjelang kemerdekaannya, Negara Kesatuan Republik Indonesia banyak membantu negara Kamboja ini. Buku – buku taktik perang karangan perwira militer Indonesia banyak digunakan oleh militer Kamboja. Oleh karenanya, para calon perwira di militer Kamboja, wajib belajar dan dapat berbahasa Indonesia.
2)MAROKO
Kerajaan Maroko adalah sebuah negara di barat laut Afrika yang mempunyai garis pantai yang panjang dekat Samudra Atlantik yang memanjang melewati Selat Gibraltar hingga ke Laut Tengah. Maroko menduduki Sahara Barat pada 1975, namun peristiwa tersebut belum diakui secara global. Oya, jangan lupa! Maroko pun terkenal dengan tokoh penjelajahnya, Ibnu Batutah.

3)SWEDIA
Kerajaan Swedia atau Konungariket Sverige dalam Bahasa Swedia adalah sebuah negara Nordik di Skandinavia, Eropa yang ibukotanya adalah Stockholm. Swedia merupakan salah satu negara termiskin di Eropa pada abad ke-19, dikarenakan konsumsi alkohol yang tinggi dan dogmatik Protestanisme, sampai transportasi dan komunikasi berkembang mengijinkan pemanfaatan aset alam dari beberapa bagian negara.
4)YORDANIA
Kerajaan Hasyimiyah Yordania, biasanya disebut Yordania , ialah sebuah negara di Timur Tengah yang berbatasan dengan Suriah di sebelah utara, Arab Saudi di timur dan selatan, Irak di timur laut, serta Israel dan Tepi Barat di barat. Yordania menerima arus pengungsi Palestina selama lebih dari 3 dasawarsa, menjadikannya sebagai salah satu penampung pengungsi terbesar dunia. Negara yang miskin bahan tambang ini mengimpor minyak bumi dari negara-negara tetangga.

Rabu, 08 Juni 2011

Sejarah Perjalanan AJI Saka

Di Tanah Jawa, kisah Aji Saka sangat populer. Ia dianggap sebagai penggambaran proses pembudayaan manusia Jawa. Aji Saka diposisikan sebagai oknum pencipta sistem aksara Jawa (hanacaraka) dan dengan demikian berperan sebagai penanda suatu era “sejarah baru”.  Saking populernya kisah ini, tokoh Aji Saka seringkali dihubungkan dengan cerita legenda semisal terjadinya Bledug Kuwu di Grobogan, Jawa Tengah. Juga dihubungkan dengan keberadaan tradisi Candra Sengkala.(Bratakesawa, 1952: 2)
Karena strategisnya kisah Aji Saka ini, maka muncullah minat sejumlah Orientalis dan misionaris Kristen untuk turut serta mencipta klaim-klaim baru Philip van Akkeren dalam “Sri and Christ: A Study of the Indigenous Church in East Java”, misalnya, berupaya mengkaji kisah Aji Saka dalam Serat Paramayoga karya R. Ng. Ranggawarsita. Hasilnya, Van Akkeren menyimpulkan bahwa Ranggawarsita, pujangga Jawa, memiliki “ketertarikan” terhadap agama Kristen. Alasannya, karya tersebut memuat cerita tentang Nabi Isa. Van Akkeren menyebutkan bahwa sebelum datang ke Jawa, Aji Saka telah masuk ke dalam agama Kristen di Yerusalem.(Akkeren, 1970: 46)
Konklusi Philips van Akkeren ini memiliki pengikut di Indonesia. Bambang Noorsena, tokoh Kristen Orthodoks Syria, dalam buku “Menyongsong Sang Ratu Adil : Perjumpaan Iman Kristen dan Kejawen”  menggambarkan bahwa Aji Saka telah mengalami persentuhan dengan iman Kristen dengan menyembah Tuhan yang Maha Esa melalui Nabi Isa. Selanjutnya Noorsena mengutip pendapat Philip van Akkeren bahwa: ”dalam kisah Ranggawarsita ternyata simpati besar disisihkan bagi Kristus”. (Noorsena, 2007:209-210).
Sebenarnya, isi Paramayoga sendiri banyak mengambil inspirasi dari cerita pewayangan dan kisah para nabi mulai dari Adam hingga Muhammad. Awalnya, Aji Saka berguru kepada Dewa Wisnu di India. Setelah semua ilmu mampu diserap, Dewa Hindhu itu menasihati agar mencari kesejatian hidup dengan melanjutkan berguru kepada seorang imam yang lebih mumpuni bernama Ngusman Ngaji. Pada era itu diceritakan bahwa Nabi Isa sedang mengemban risalah di kalangan Bani Israil. Aji Saka meminta ijin kepada gurunya untuk menjadi sahabat (murid) Nabi Isa. Ngusman Ngaji tidak mengijinkan, sebab ia mengetahui takdir bahwa Aji Saka akan menjadi pengikut setia Nabi Muhammad dan menghuni Pulau Jawa.
Statemen sang guru dalam Paramayoga diuraikan sebagai berikut: Hal ini tidak kuijinkan, sebab engkau kelak harus mengabdikan dirimu sepenuhnya kepada Tuhan, tetapi itu bukan pekerjaanmu. Takdir menghendaki engkau menempuh karir panjang. Telah ditentukan, engkau akan menghuni Pulau Jawa yang panjang, di tenggara India. Jangan lupakan nubuatan ini. Dikemudian hari akan ada nabi lain dari Allah, yang terakhir, yang tidak ada bandingannya, bernama Muhammad, utusan Allah, yang telah memberi cahaya bagi dunia dan dilahirkan di Makkah. Engkau akan menjadi sahabat dekatnya”.(Akkeren, 1970:46).
Paramayoga memang menggambarkan bahwa tokoh Aji Saka yang ditakdirkan berumur panjang sempat bergaul dengan Nabi Isa. Namun sebagaimana pesan gurunya, bukan ”panggilan” melainkan sekedar mengisi ”kekosongan” dalam penantian yang panjang kedatangan Nabi Muhammad. Jika dicermati, kisah Nabi dalam Paramayoga yang dimulai sejak era Adam hingga Nabi Muhammad lebih menunjukkan bahwa karya ini berusaha menampilkan kisah yang berasal dari konsepsi Islam, termasuk kisah tentang Nabi Isa. Sama sekali tidak terdapat cerita bahwa Aji Saka menganut Agama Kristen atau terkait Kristus yang berasal dari konsepsi Kristen. Dengan demikian klaim, Van Akkeren dan Bambang Noorsena bahwa kisah Aji Saka merupakan titik perjumpaan antara Kristen dan Kejawen boleh dikatakan sekedar manipulasi belaka.

Bukan akhir kisah
 Mitologi Aji Saka versi Ranggawarsita bukan merupakan akhir dari seluruh kisah. R. Tanaya, budayawan Jawa yang turut memperkenalkan ulang karya-karya Ranggawarsita, mengubah versi Aji Saka bukan lagi berasal dari India melainkan dari Arab. Versi ini berusaha menunjukkan bahwa wacana “Arab” memiliki tempat tersendiri dalam proses transfomasi pembudayaan Jawa. Sultan Algabah, penguasa Timur Tengah, diceritakan telah menerima petunjuk dari Allah agar memberangkatkan misi untuk membudayakan bumi Jawa. Sultan mengutus Aji Saka untuk memimpin rombongan dalam misi itu sebanyak 2 kali. Pada ekspedisi ketiga, rombongan misi ini dipimpin oleh Said Jamhur Muharram menuju ke Kediri, Jawa Timur.(Purwasito, 2002: 51-52). Cerita ini berusaha mengangkat peran Islam sebagai sumber peradaban bagi Jawa.
Dr. Ismail Hamid, pakar sastra di Universiti Kebangsaan Malaysia, menggarisbawahi bahwa sejumlah serat tentang Aji Saka umumnya merupakan bagian dari karya sastra bernafaskan Islam. Ia mencontohkan dengan Serat Aji Saka Angajawi, yang menggambarkan bahwa pengikut Nabi Muhammad yang bernama Aji Saka telah berangkat dari Makkah menuju ke Pulau Jawa untuk menyebarkan Agama Islam.(Ismail Hamid, 1989: 19).
Inti mitologi Aji Saka sebenarnya terletak pada Aksara Jawa yang dianggap sebagai ciptaannya. Aksara Jawa “yang diciptakan” Aji Saka berjumlah 20 buah, karena disesuaikan dengan kerangka mitologinya. Namun jika dihitung sebenarnya aksara Jawa jumlahnya lebih dari 50 buah. Diantara lebih dari 50 aksara tersebut terdapat kumpulan huruf yang disebut sebagai Aksara Rekan yaitu huruf yang secara khusus digunakan untuk menuliskan kata-kata yang berasal dari Bahasa Arab. Huruf yang dimaksud antara lain adalah kha, dza, fa, za, dan gha.(Hadiwaratama, 2008: 39). Dengan menggunakan aksara rekan maka aksara Jawa dapat menuliskan istilah-istilah yang berasal dari konsep Islam seperti khabar, faham, zakat, dan sebagainya. Penyesuaian ini seolah menunjukkan bahwa adanya “persiapan” bagi manusia Jawa untuk menerima Islam lengkap dengan terminologinya.
Meski cukup populer, asal muasal dongeng Aji Saka masih menyisakan misteri yang kabur. Lepas dari semua itu, kisah Aji Saka harus dinilai sekedar sebagai karya sastra belaka. Tapi, perlu diperhatikan, jika dalam kisah mitologi saja ada usaha untuk memanipulasi, apalagi dalam fakta sejarah. Karena itu sudah selayaknya, umat Islam lebih serius mengkaji dan memahami sejarah Islam di Indonesia, agar tidak mudah tertipu oleh penulisan sejarah yang  keliru

Senin, 06 Juni 2011

Catatan Menerangkan Proses tanda kematian Manusia


1. Merasa gelisah. Seseorang akan merasa tidak tenang serta sulit tidur, selain itu dia akan seringkali mengganti posisi saat tidur karena perasaan gelisah.
2. Menarik diri. Seseorang tidak ingin lagi terlibat dalam aktifitas sosial ataupun melakukan kegiatan favoritnya.
3. Sering mengantuk. Seseorang akan menghabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur.
4. Kehilangan nafsu makan. Seseorang hanya akan makan dan minum dalam jumlah sedikit dan berbeda dari biasanya.
5. Mengalami jeda saat bernapas. Hal ini biasanya terjadi saat seseorang sedang tidur ataupun terjaga.
6. Luka yang sulit sembuh. Luka atau infeksi yang dialami mengalami kesulitan untuk disembuhkan.
7. Pembengkakan. Pada beberapa orang terjadi pembengkakan di daerah tangan, kaki atau bagian tubuh lain.
Proses sekarat mulai terjadi ketika tubuh tidak bisa mendapatkan asupan oksigen yang diperlukan untuk bisa bertahan hidup. Sel yang berbeda akan memiliki kecepatan kematian yang berbeda pula, sehingga panjangnya proses seseorang sekarat tergantung pada sel-sel yang kekurangan oksigen ini.
Sedangkan otak memerlukan oksigen dalam jumlah yang besar dan hanya memiliki sedikit oksigen cadangan. Sehingga jika asupan oksigen berkurang maka akan mengakibatkan kematian sel dalam waktu 3-7 menit saja.

Beberapa tanda yang ditunjukkan oleh orang yang sekarat adalah lebih banyak tidur, hal ini untuk menghemat energi yang tinggal tersisa sedikit di tubuh. Ketika energi tersebut hilang, maka seseorang akan kehilangan nafsu untuk makan ataupun minum. Proses menelan pun menjadi sulit dan mulut akan sangat kering, sehingga memaksa orang yang sekarat untuk minum akan membuatnya tersedak.
Selain itu orang yang sekarat akan kehilangan kontrol pada kandung kemih dan ususnya, sehingga seringkali terlihat mengompol. Orang akan merasa bingung, gelisah dan tidak tenang karena tidak dapat bernapas dengan teratur. Ketika sel-sel di dalam tubuh mulai kehilangan sambungan, maka akan mengalami kejang otot.
Kematian akan semakin mendekat jika kaki dan tangan terasa dingin dan mulai sedikit membiru akibat terhentinya aliran darah ke daerah tersebut. Tapi lama-kelamaan akan semakin menyebar ke bagian tubuh atas seperti lengan, bibir dan kuku. Selain itu orang menjadi tidak responsif, meskipun matanya terbuka tapi memiliki tatapan mata kosong atau tidak melihat sekelilingnya.
Setelah itu pernapasan akan terhenti sama sekali dan diikuti oleh berhentinya kerja jantung, maka secara klinis orang tersebut sudah mati karena tidak ada sirkulasi dan cadangan oksigen untuk bisa mencapai sel-sel di tubuh. Namun kematian klinis bisa dikembalikan melalui proses CPR (napas bantuan), transfusi atau ventilator. Tapi jika 4-6 menit setelah kematian klinis tidak ada perubahan, maka itu artinya jantung sudah tidak bisa bekerja lagi.
Karena jantung sudah tidak bekerja, maka secara otomatis aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh dan otak juga akan terhenti. Akibat tidak adanya asupan oksigen dan darah ke otak, maka dalam hitungan beberapa detik otak juga akan mati dan disitulah akhir dari perjalanan hidup seorang manusia.
menurut cerita .S